Tiga Setengah Tahun Dalam Penjajahan Jepang

HINDIA BELANDA - Ribuan prajurit Jepang melompat dari kapal-kapal  pendarat dan kemudian bergerak maju untuk menguasai ladang minyak di  Balikpapan. Sementara itu setelah menguasai Hindia Belanda, seperti  Pulau Jawa yang subur

HINDIA BELANDA - Ribuan prajurit Jepang melompat dari kapal-kapal pendarat dan kemudian bergerak maju untuk menguasai ladang minyak di Balikpapan. Sementara itu setelah menguasai Hindia Belanda, seperti Pulau Jawa yang subur

Pertaroengan diteloek Banten Menandoeng Sedjarah. Jedjadian ini tidak diloepakan oenteok selam-lamanja. Saat itoelah pada tg. 1 Maret 2602 Balatentara Dai Nippon mendarat dan menamatkan riwajat penindasan Belanda, Jang dimoelai oleh C.v Houtman pada tiga abad jang laloe. Rakjat menjamboet kedatangan Balatentara Nippon dengan gembira. Ternjata pendaratan hingga sekarang pendoedoek Banten-Sju bekerja giat bersama Balatentara.

Kutipan tersebut diambil dari majalah bergambar dua mingguan Djawa Baroe terbitan 1 Maret 2604 Showa atau 1944 Masehi, sebagai awal tulisan berjudul Kissah Pendaratan Balatentara Nippon Ditanah Djawa – Riwajat Belanda moelai dan tammat di Banten. Dalam tulisan ini, dikisahkan tentang daratan pasukan Jepang lainnya di Cretan dan Jawa Timur, hingga .ienyerahnya tentara Belanda. “…Dengan Tergesa-gesa Tjarda dan Ter Poorten lari e Kalidjati, hendak menemoei Panglima Balatentara Nippon. Maksoednja Menjatakan tidak tahan lagi berperang melawan Balatentara Nippon jang gagah berani itoe. Mereka hendak menjerah tidak memakai perdjandjian apa-apa. Balatentara Nippon melihat kedoea pahlawan Belanda ini merasa sangat kasihan dan menerima penjerahan nereka. Dengan perasaan sedih dan menjesal akan kekeliroean sendiri, maka Tjarda dan Ter Poorten keloear dari ,goeboek ketjil—tempat permoesiawaratan di Kalidjati dengan keinsafan, bahwa mereka terdieroemoes oleh Sekoetoenia, Inggeris-Amerika, jaitoe : “Memakloemkan perang pada Dai Nippon dengan tidak tahoe apa maksoednja !”

Sejak itulah Jepang berkuasa di Indonesia, salah satu negeri di Selatan atau Nanyo yang sudah lama diincarnya, baik karena kekayaan cumber alamnya maupun letaknya yang strategic dan menentukan untuk urat nadi perniagaan internasionalnya. Mengingat invasi Jepang terhadap Hindia Belanda dilakukan oleh kekuatan gabungan AL dan AD (Tentara ke-16) yang dipimpin Letjen Hitoshi Imamura, maka begitu seluruh wilayah ini berhasil didudukinya, langsung dibagi dalam dua kekuasaan. AL atau Kaigun menguasai Kalimantan dan semua wilayah Indonesia bagian timur, sementara Jawa Madura Berta Sumatra diserahkan kepada Rikugun atau AD.

Wilayah Indonesia sendiri seluruhnya berada di bawah Komando Selatan yang berpusat di Saigon, Vietnam. Pimpinannya adalah Marsekal (Darat) Hisaichi Terauchi, yang tugasnya mengawasi operasi militer Jepang di seluruh wilayah pendudukannya di Asia Tenggara. Dengan kekuasaan nyata di tangan militer, baik AD maupun AL, maka sistem pemerintahan pendudukan Jepang baik di Indonesia maupun wilayah lain di Asia Tenggara, semuanya bersifat militeristis.

Akhir bulan madu

Karena itu tidak heran apabila dalam waktu singkat “bulan madu” antara balatentara Dai Nippon dengan rakyat Indonesia meredup, lalu berakhir. Selanjutnya yang terjadi adalah bentuk penjajahan barn oleh sesama bangsa Asia. Aspirasi nasionalisme bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan yang telah dirintis sejak mass penjajahan Belanda, tidak lagi memperoleh tempat. Padahal sewaktu Jepang memasuki Indonesia, rakyat pada umumnya menyambut gembira, mengelu-elukan apa yang mereka kira akan menjadi “pembebas”.

Jepang pun pada awalnya dalam usaha memperoleh dukungan rakyat negeri-negeri, Asia Tenggara yang mereka serbu, selalu mengetengahkan slogan “Asia untuk bangsa Asia sendiri”, yang artinya bangsa Barat sebagai penjajah harus enyah dari Asia. Untuk itu jepanglah yang mempelopori pengusiran penjajah Barat dengan meletupkan perang Asia Timur Raya. Namun slogan itu pun dapat diartikan bahwa penjajahan terhadap bangsa Asia sebaiknya dilakukan oleh sesama bangsa Asia. Penjajah itu adalah Jepang sebagai bangsa Asia termaju yang memiliki aspirasi untuk berekspansi.

Pasukan Jepang tetap latihan rutin tempur dengan menggunakan  senjata samurai

Pasukan Jepang tetap latihan rutin tempur dengan menggunakan senjata samurai

Cara menjajah yang keras bahkan kejam dalam sistem pemerintahan militer, segera dirasakan oleh rakyat Indonesia, terutama mereka yang di luar Jawa. AL Jepang atau Kaigun yang tidak punya “pengetahuan dan pengalaman teritorial” seperti AD (yang pernah berkuasa atau memerintah di Formosa dan Manchuria), sikapnya lebih keras dalam menguasai rakyat. Karena itu tak mengherankan bila acap terjadi kekejaman dan pembunuhan massal yang dilakukan oleh Kaigun, seperti yang terjadi di Kalimantan dan wilayah lain di Indone¬sia Timur. Siapa pun baik perorangan maupun kelompok yang dicurigai bersikap anti-Jepang, langsung ditangkap oleh polisi militer AL yang disebut Tokkeitai. Dalam coal kekejaman, mereka ini Bering dianggap lebih brutal daripada Kempeitai, polisi militer AD yang amat ditakuti orang. Ketahuan menyembunyikan pesawat radio misalnya, berarti hukuman berat termasuk mati.

KEBAIKAN JEPANG-Selain dikenal sebagai tentara yang brutal dan  ganas, tentara Jepang banyak yang bersikap baik. Salah satu kebaikan itu  adalah membentuk satuan tentara ayng anggotanya dari pemuda lokal,  Heiho, sehingga mereka mampu memiliki kemahiran bertempur

KEBAIKAN JEPANG-Selain dikenal sebagai tentara yang brutal dan ganas, tentara Jepang banyak yang bersikap baik. Salah satu kebaikan itu adalah membentuk satuan tentara ayng anggotanya dari pemuda lokal, Heiho, sehingga mereka mampu memiliki kemahiran bertempur

Rakyat kelaparan

Karena Jawa dianggap lebih maju dan potensial daripada daerah-daerah lain ketika itu, maka sikap Jepang di Jawa “lebih modest” sekalipun tetap saja menerapkan kekuasaannya dengan keras. Bangunan ekonomi dan perdagangan tinggalan masa Belanda hancur, balk perkebunan, industri, maupun niaga. Kekurangan sandang dan pangan mewarnai kehidupan sehari-hari rakyat, sehingga tak jarang berbagai jenis tumbuhan atau hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi terpaksa dimakan, seperti bekicot dan daun-daunan. Pemerintah pendudukan Jepang selalu mendorong dan memaksakan peningkatan hasil pertanian makanan di Jawa, karena hasilnya sebagian besar harus disetorkan untuk mendukung upaya perangnya. Tak heran penduduk Jawa yang ketika itu sekitar 50 juta jiwa, banyak yang kelaparan. Tubuh orang-orang yang mati kelaparan, acap ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

Dalam waktu senggangnya tentara Jepang juga menunjukan sifat  manusiawinya seperti mengunjungi kebun binatang, Raden Saleh, Cikini,  Jakarta

Dalam waktu senggangnya tentara Jepang juga menunjukan sifat manusiawinya seperti mengunjungi kebun binatang, Raden Saleh, Cikini, Jakarta

Sebuah tulisan di Djawa Baroe pads 15 Maret 1944 menyebutkan days upaya untuk melipat gandakan hasil pangan di Jawa yang hasilnya wajib diserahkan kepada Jepang. “….berarti segala ichtiar dan tindakan jang sampai hari ini diambil oleh Goenseikanboe diperkokoh dan diperloeas. faitoe, misalnya tentang pengoempoelanpadi, atas kekoeasaan dan pertanggoengan djawab Sjoetjokan mengandjoerkan setjara koeat serta menggiatkan penjerahan padi. Dengan demikian diatoer perimbangan diantara keboetoehan Balatentara dengan keboetoehan dalam negeri. ” Pengumpulan padi atau bahan pangan ini diawasi dan dilakukan oleh organisasi yang dibentuk di setiap pelosok daerah yang dinamakan “Syokuryo Hanso Tai Shin Tai” atau barisan pelopor untuk pengangkutan bahan pangan. Tentu saja pengangkutan ini mengarah ke gudang pangan Balatentara Nippon.

Penderitaan akibat kurangnya bahan pangan ini tentu berdampak terhadap kondisi kesehatan, sehingga penyakit seperti busung lapar, beri-beri, dan berbagai penyakit lainnya akibat kurang gizi berkembang di tengah rakyat. Angka kematian pun meningkat. Rakyat mulai membenci Jepang karena penderitaan ini, tetapi mereka tidak mampu berbuat apa pun karena ketat dan kerasnya pengawasan serta tindakan dart Jepang dengan Kempeitai-nya. Sekalipun demikian pernah terjadi beberapa protes dan pemberontakan lokal akibat kewajiban menyerahkan hasil panenan kepada penguasa pendudukan Jepang. Misalnya yang terjadi di daerah Pekalongan dan Singaparna, yang lalu dipadamkan oleh tentara Jepang dengan kejam sehingga banyak petani terbunuh.

Banyak hal lain dilakukan pemerintah pendudukan Jepang, namun semua akhirnya tertuju demi kepentingan perangnya sendiri. Mulai dart pembentukan Tonari-gumi atau Rukun Tetangga, usaha meningkatkan produksi pangan, obat¬obatan, ban kendaraan, pengumpulan buah jarak, sekolah pelayaran, sekolah pertukangan, latihan kemiliteran untuk pemuda, pembentukan Heiho, dan tentara Pembela Tanah Air (PETA), hingga pembentukan Djawa Hookoo Kai atau Himpunan Kebaktian Rakyat (Jawa). Himpunan ini tujuannya adalah memobilisasi potensi segala lapisan dan golongan rakyat guna mendukung tercapainya “kemenangan akhir” dalam……

Kursk, Perang Tank Terbesar Dalam Sejarah

02.13 by Denier Othman 0 komentar
HARI PERTAMA - Armada lapis baja dari Leihstandarte Division  bergerak menusuk lambung pasukan 151st Guards Rifle Regiment Soviet pada  hari pertama Battle of Kursk. Pasukan Jerman ini dilengkapi dengan  ranpur Sd Kfz 251 dan pemusnah tank StuG III

HARI PERTAMA - Armada lapis baja dari Leihstandarte Division bergerak menusuk lambung pasukan 151st Guards Rifle Regiment Soviet pads hari pertama Battle of Kursk. Pasukan Jerman ini dilengkapi dengan ranpur Sd Kfz 251 dan pemusnah tank StuG III

Dalam pandangan Soviet, pertempuran Kursk merupakan titik balik yang menentukan dalam perangnya melawan Jerman Nazi. Karena sejak pertempuran satu minggu di bulan Juli 1943 itu, inisiatif peperangan telah beralih seterusnya ke tangan Rusia. Pertempuran tank yang merupakan perang kavaleri modern terbesar dalam sejarah itu karena begitu banyak melibatkan tank dari kedua belah pihak juga mencatat mulai dipakainya tank baru Jerman jenis Panther dan Tiger. Mereka harus menghadapi ribuan tank T-34 dan KV-1 Soviet yang terkenal tangguh.

Medan perang di Kursk itu sendiri merupakan hasil ofensif musim dingin 1942-43 oleh Jerman, yang menyisakan wilayah tonjolan yang berpusat di kota Kursk, pusat persilangan kereta api penting, sekitar 800 km selatan Moskow. Kawasan yang menjorok ke wilayah yang dikuasai Jerman itu lebarnya 190 km dan dalamnya 120 km, memotong wilayah Army Group SouthMarsekal Erich von Manstein dengan Army Group Center yang dipimpin Marsekal Gunther von Kluge. pimpinan

Tank berat Soviet dari jenis NV-1. Meriam, kaliber 76 mm yang  dibawanya tergolong ampuh. Sayang, tank ini kerap macet

Tank berat Soviet dari jenis NV-1. Meriam, kaliber 76 mm yang dibawanya tergolong ampuh. Sayang, tank ini kerap macet

Setelah hancurnya Tentara Keenam Jerman di Stalingrad Januari 1943, Soviet mulai melakukan ofensif balik meski masih terbatas. Sebaliknya Jerman juga mencari peluang untuk mealnacarkan ofensifnya kembali, sekaligus menghentikan ofensif Soviet. Jerman melihat Kursk sebagai sasaran yang tepat. Ofensifnya diberi nama Operasi Zitadelle (perbentengan kota. “Ofensif ini sangat menentukan artinya. Kemenangan atas Kursk akan menjadi sinyal bagi dunia!” demikian Adolf Hitler dalam perintah operasinya, April 1943. Hitler ingin membuktikan bahwa kavaleri Jerman dengan tank-tank barunya tetap perkasa seperti semula. Bahkan is merehabilitasi Kolonel Jenderal Heinz Guderian, ahli perang tank yang tadinya dia singkirkan setelah kekalahan Jerman di depan Moskow akhir 1941. Guderian diangkatnya sebagai inspektur jenderal seluruh pasukan berlapis baja.

Dalam rancangan operasi, dari utara Tentara Kesembilan Jenderal Walther Model akan menuju Kursk, sedangkan dari selatan Tentara Lapis Baja Keempat pimpinan Jenderal Hermann Hoth. Dengan jepitan yang akan menghancurkan tentara Soviet, Jerman mengharapkan dapat mengambil alih lagi inisiatif peperangan. Tentara Model diperkuat dengan 1.200 tank, termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand. Begitupula serangan dari selatan didukung 1.500 tank, terutama dari Korps Panser SS Ke-2, yang terdiri dari tiga divisi tank SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, dan SS Das Reich.

Namun apa yang direncanakan Jerman itu tak lupus dari pemikiran Soviet, yang memperkirakan Jerman akan melakukan ofensif kavaleri besar-besaran, “…yang mungkin akan terdiri dari 13 hingga 15 divisi tank,” demikian ramalan Marsekal Georgi Zhukov. la cenderung untuk memperkuat pertahanan yang mampu menyerap serbuan Jerman, lalu melancarkan ofensif balasan pada front-front lain. Sedangkan Stalin lebih menyukai dilakukannya serangan pendadakan terlebih dulu. Tetapi karena pihak Soviet tidak siap untuk melancarkan ofensif terlebih dulu, maka saran Zhukov diterima. Segera garis pertahanan yang berlapis-lapis dibangun, termasuk membuat jebakan tank.

BRIEFIENG - Seorang perwira Rusia memberikan briefing; kondisi  medan tempur dengan sejumlah pasukan lapangan. Salah satu pasukan yang  berada di sebelah kiri perwira bisa dipastikan merupakan awak tank  Soviet. Ini dikenali dari helm yang dipakai. Foto dibawah ini diambil di  sekitar wilayah pertahanan Voronezh, 1943.

BRIEFIENG - Seorang perwira Rusia memberikan briefing; kondisi medan tempur dengan sejumlah pasukan lapangan. Salah satu pasukan yang berada di sebelah kiri perwira bisa dipastikan merupakan awak tank Soviet. Iini dikenali dari helm yang dipakai. Foto dibawah ini diambi di sekitar wilayah pertahanan Voronezh, 1943.

Datangkan bantuan
Ternyata rencana ofensif Jerman tertunda-tunda karena Hitler mau memastikan bahwa produksi tank barunya berjalan lancar. Namun penundaan ini berarti memberi kesempatan bagi Rusia membangun pertahanannya, sehingga baik Manstein, Kluge, maupun Model mulai cemas, ditambah lagi Guderian selaku Irjen Pasukan Lapis Baja menyatakan tank Panther masih mengalami masalah teknis dan dia tidak berhasrat untuk mengirimkannya kefront timur. Seraya menunggu datangnya perintah menyerang, Model memutuskan untuk meniru apa yang dilakukan Montgomery di El Alamein, yaitu infanteri rang didukung tembakan artileri akan membuka celah-celah yang dapat diterobos kavalerinya. Sedangkan Manstein yang dibantu Hoth dan Kempf punya taktik lain, Yakni memusatkan pasukan lapis bajanya pada celah sempit sehingga cepat merangsek dengan daya tembak tinggi.

SS-Pasukan Waffen-SS menumpang tank Pz Kpfw III. Sampai Juli 1943  satuan Watten SS berkembang menjadi satuan yang sangat kuat dengan  komposisi tiga divisi serta diperkuat oleh 390 unit tank plus 104 unit  meriam serang (assault gun)

SS-Pasukan Waffen-SS menumpang tank Pz Kpfw III. Sampai Juli 1943 satuan Watten SS berkembang menjadi satuan yang sangat kuat dengan komposisi tiga divisi serta diperkuat oleh 390 unit tank plus 104 unit meriam serang (assault gun)

Ofensif Jerman dilancarkan subuh 5 Juli dengan bombardemen artileri. Namun rencana ini diketahui Soviet yang memperoleh informasi dari Sekutu. Inggris berhasil menyadap rahasia Jerman melalui Ultra, alas pemecah kode rahasia yang dimilikinya. Karena itu Soviet pun mendahului dengan menghujani tembakan artileri. Dengan demikian unsur pendadakan Jerman pun hilang sudah. Serangan dari utara dirintis oleh tank dan pasukan panzergrenadiers, lalu disusul gerak besar besaran tank Tiger dan Ferdinand serta ratusan tank Panzer IV serta infanteri. Namun Soviet yang tabu bahwa akan ada ofensif Jerman, telah menyebar ranjau antitank. Akibatnya tank-tank Jerman banyak yang terjebak. Hari pertama serbuan ini, sekitar 100 tank Jerman lumpuh hanya disebabkan oleh ranjau.

Tim senapan mesin Jerman sedang mengamati kondisi garis depan.  Senapan mesin yang dipakal adalah dari jenis MG 34 dengan fasilitas  teropong plus dudukan tripod. M834 merupakan senapan mesin standar bagi  pasukan darat Jerman selama PD II dengan kemampuan daya sembur peluru  antara 800 sampai 900 peluru permenit

Tim senapan mesin Jerman sedang mengamati kondisi garis depan. Senapan mesin yang dipakal adalah dari jenis MG 34 dengan fasilitas teropong plus dudukan tripod. M834 merupakan senapan mesin standar bagi pasukan darat Jerman selama PD II dengan kemampuan daya sembur peluru antara 800 sampai 900 peluru permenit

Namun Jerman maju terus, bahkan ujung tombak yang berupa tank-tank Tiger jauh meninggalkan tank-tank medium di belakangnya, sehingga posisi mereka malah berbahaya karena ‘terdampar’ tanpa proteksi pasukan lainnya. Esok harinya Model menyerang lagi, tetapi masih saja terbentur garis pertahanan Rusia yang kokoh. Akibatnya pasukan Jerman hanya mampu maju sejauh 10 km dengan korban 25.000 pasukan serta 200 tank. Pihak Soviet yang dipimpin Konstantin Rokossovsky juga berupaya maju dengan tanknya, namun ironisnya mereka terhalang oleh ranjau mereka sandiri.

TIGER -Tank PzKpfw VI Tiger I milik satuan lapis Baja 2nd SS  Panzergrenadier Division Das Reich dalam pertempuran Kursk. Divisi ini  dipimpin oleh perwira SS (M-Gruppenfuhrer) Walter Kruger dan merupakan  satuan terkuat dari tiga satuan lapis baja SS yang digelar Jerman.

TIGER -Tank PzKpfw VI Tiger I milik satuan lapis Baja 2nd SS Panzergrenadier Division Das Reich dalam pertempuran Kursk. Divisi ini dipimpin oleh perwira SS (M-Gruppenfuhrer) Walter Kruger dan merupakan satuan terkuat dari tiga satuan lapis baja SS yang digelar Jerman.

Di front selatan, posisi Manstein lebih lumayan meski tidak sesuai dengan harapan semula. Soviet mencium gelagat bahwa Jerman akan unggul karena Korps Panser SS Ke-2 secara masif bergerak ke kota Prokhorovka. Zhukov pun buru-buru mendatangkan bola bantuan, berupa pasukan kavaleri dari Tentara Kelima yang dipimpin Kolonel Jenderal Pavel Rotmistrov. Dengan ratusan tanknya dari tiga korps, dia harus menempuh perjalanan sejauh 200 mil melalui wilayah kering yang terbuka. Pasukan besar ini kala bergerak di siang hari harus dilindungi pesawat tempur. Mereka menggelinding siang-malam dalam cuaca teramat panas, dengan debu yang menyelimuti jalan mereka. Saking tebalnya debu sehingga matahari pun sulit terlihat.

Pertempuran hebat
Kavaleri Jerman dari Korps Panser SS yang dipimpin jenderal Paul Hausser merasa segera akan berhasil menerobos pertahanan Soviet di Prokhorovka. Pertempuran tank berlangsung sengit. Nikita Kruschev yang di kemudian hari di front tersebut menyatakan, “…dua hari ke depan akan dahsyat, entah kami yang mampu bertahan ataukah Jerman yang merebut Kursk”. Sementara itu 850 tank Rotmistrov yang sebagian besar tipe T-34 yang baru tiba setelah berjalan 200 mil, langsung terjun ke medan tempur menghadapi pasukan tank SS. Hausser mengerahkan seluruh kekuatan tanknya, termasuk sekitar 100 Tiger. Tetapi jumlahnya masih kalah banyak dibandingkan tank Rusia.

SS PANZER – Foto jaerak dekat menggambarkan pergerakan satuan  lapis baja SS menuju garis depan. Fotografer berada di atas ranpur  angkut personel Sd. Kfz 251. Sementara di sebelah kanan adalah tank Pz  Kpfw II.

SS PANZER – Foto jaerak dekat menggambarkan pergerakan satuan lapis baja SS menuju garis depan. Fotografer berada di atas ranpur angkut personel Sd. Kfz 251. Sementara di sebelah kanan adalah tank Pz Kpfw II.

Tanggal 11 Juli kedua kekuatan lapis baja yang seimbang berhadap-hadapan. Setiap gerakan mereka selalu menebarkan debu tebal karena permukaan tanah subur Ukraina yang lagi kering. Matahari di timur di belakang tank Soviet membuat para juru tembak tank Jerman kesilauan, melihat barisan tank Jerman. Korps Tank ke-18 Soviet maju menghadapi Divisi Totenkopf SS, sedangkan Korps ke-29 mendekati Divisi Tank SS Adolf Hitler. Bunyi gemuruh mesin dan rantai tank sungguh menggetarkan.

Barisan Infanteri Soviet dengan SMG PPSh bergerak menuju garis  depan Kursk. Pada tampak depan adalah tank Soviet T-34/76. Pda bagian  kubah tank terdapat tulisan yang berarti ”untuk ibu pertiwi” (for  motherland)

Barisan Infanteri Soviet dengan SMG PPSh bergerak menuju garis depan Kursk. Pada tampak depan adalah tank Soviet T-34/76. Pda bagian kubah tank terdapat tulisan yang berarti ”untuk ibu pertiwi” (for motherland)

Ketika jarak tembak semakin dekat, mulailah kedua pihak saling menembak dengan dahsyat. Ribuan tank bertempur dalam jarak dekat, saling tembak atau saling tabrak. Terkadang sulit mengenali mana kawan mana lawan. Tembakan jarak dekat acap mengenai tank kawan sendiri. Karena siapa duluan menembak, dia ada peluang untuk selamat. Banyak tank yang sampai kehabisan peluru. Pertempuran ini begitu ganas dan kejam. Para awak tank yang selamat langsung disapu dengan sanapan mesin. Asap hitam dan kobaran api dari tank-tank yang binasa tampak di mana-mana.

Pertempuran hebat dengan jarak antar tank cukup rapat, membuat sulit bagi kedua pihak untuk membantu tank mereka melalui kekuatan udara maupun tembakan artileri. Esoknya, lanjutan baku hantam menunjukkan pasukan tank Jerman agak terdesak mundur dan harus melepaskan tempat-tempat yang sebelumnya mereka kuasai. Kota Prokhorovka dan sekitarnya telah berubah menjadi kuburan ratusan tank, banyak di antaranya yang masih dijilati api.

Kerugian kedua pihak amat besar. Hausser kehilangan 350 hingga 400 tank, termasuk lebih dari dua pertiga tank Tigernya. Sedangkan sisanya dalam kondisi buruk, sulit untuk melakukan serangan lagi. Tank terpisah-pisah dari kesatuan masing-masing dan menjadi tidak terorganisasikan lagi. Hausser melapor kepada Manstein bahwa serangan lebih jauh sudah tak terjangkau oleh Korps Panser SS. Di pihak Soviet, sekitar 350 tanknya juga hancur, Sedangkan jumlah tank yang masih mampu bertempur, lebih banyak daripada yang dimiliki Jerman. Tetapi pasukan tank Rotmistrov pun juga porak poranda formasinya. Sehingga tugasnya untuk melakukan penetrasi lebih jauh terhadap posisi Jerman pun tidak tercapai.

Pertempuran tank yang melibatkan sekitar 1.200 tank itu secara taktis tak ada yang menang dan tak ada yang kalah. Keduanya babak belur. Sedangkan dari segi strategis, Operasi Zitadelle Jerman telah gagal. Hitler pun mengakui dengan memerintahkan penghentian operasi pada 13 Juli. Sebagaimana ditegaskan oleh Hitler dalam perintah operasinya bahwa kemenangan di Kursk akan memberi sinyal pada dunia, sinyal itu pun memang telah diberikan.

Hanya saja yang memberikan bukanlah Jerman, melainkan Soviet. Inisiatif strategis peperangan di Ostfront, kini beralih dipegang oleh Soviet. Pelan tetapi dengan kecepatan yang kian bertambah, kontra-ofensif pihak Soviet segera terasa. Dalam tempo enam minggu Tentara Merah maju 160 km, sementara Jerman, baik di utara maupun selatan tonjolan Kursk semakin terdesak mundur. Kehebatan seorang Manstein pun akhirnya tak berdaya melawan tekanan Soviet, paling jauh hanyalah menunda-nunda kekalahan Jerman di Front Timur.

Kekalahan Terbesar AS Dalam Sejarahnya

02.11 by Denier Othman 0 komentar
Seorang Pendeta Budha memprotes perang Vietnam

Seorang Pendeta Budha memprotes perang Vietnam

Mungkin benar bahwa dalam Perang Vietnam yang berlangsung dari tahun 1959 sampai jatuhnya Saigon tahun 1975, tentara Amerika selalu menang dalam setiap pertempuran besar melawan pasukan Vietnam Utara dan Viet Cong. Namun tragisnya, kesudahan perangnya menunjukkan Amerika lah yang justru mengalamai kekalahan perang terbesar sepanjang sejarahnya. Mengapa tragedi seperti itu dapat terjadi?

JAWABAN atas pertanyaan itu adalah dengan merunut latar belakang sejarah yang mengantar terjadinya Perang Vietnam. Kenyataan menunjukkan, sebelum AS mchbatkan diri dalam perang di Asia Tenggara ini, orang Amerika dari rakyatnya hingga para ilmuwan, kaum militer, dan para politisinya, praktis sama sekali tidak mengenal Vietnam. Perhatian dan pengetahuan mereka tentang negeri itu, termasuk kondisi fisik, sejarah, dan kultur rakyatnya, adalah nol besar!

Vietnam atau Indochina semasa jajahan Perancis

Vietnam atau Indochina semasa jajahan Perancis

Orang Barat memang sudah lama mengetahui keberadaan Asia Timur termasuk Asia Tenggara. Namun kesadaran mereka barn terbuka pada abad ke-19 tatkala politik kolonialisme mereka mulai menjamah wilayah itu, khususnya oleh Perancis di kawasan yang mereka namakan ‘Indochina’. Namun orang Perancis dikenal amat protektif terhadap wilayah kolonialnya. Mereka tidak man orang lain mengetahui, apalagi mencampuri urusan wilayah jajahannva. Akibatnya, orang Barat lainnya tidak peduli dan tidak banyak tahu mengenai kawasan Asia Tenggara yang dikuasai Perancis.

Oleh karena itu, sewaktu Amerika menjelang berakhirnya Perang Dunia II mulai merasakan kepentingan untuk mengetahui persoalan di Asia Tenggara, khususnya kawasan Indochina, mereka tak tahu apa-apa. Misalnya atlas atau peta wilayah itu pun tidak menunjukkan adanya negeri yang bernama Vietnam. Sebab nama itu disembunyikan di bawah sebutan “French Indochina”, atau Indochina-nya Perancis! Istilah “Indochina” sendiri membingungkan, karena menimbulkan kesan sepertinya sebagai kawasan tambahannya China. Padahal tak ada sangkutan meskipun pada zaman dahulu China pernah menjajah Vietnam.

Jenderal Gracey menyambut komandan French Expeditionary Corps,  Jenderal Leclerc di Saigon, 5 Oktober 1945

Jenderal Gracey menyambut komandan French Expeditionary Corps, Jenderal Leclerc di Saigon, 5 Oktober 1945

Sehingga dalam Konferensi Yalta awal 1945 sewaktu para pemimpin Sekutu merancang masa depan dunia seusai PD II, Presiders AS Franklin D. Roosevelt bertanya kepada pemimpin China Jenderal Besar Chiang Kai-shek, “Apakah Anda menghendaki wilayah Indochina?” Namun Chiang yang paham betul akan sejarah maupun tradisi bangsa di kawasan itu menjawab, “Tidak, kami tidak menginginkannya. Mereka (rakyat Indochina) bukanlah bangsa China. Mereka tidak akan terasimilasi ke dalam bangsa China.” Tetapi meskipun ada jawaban yang sejelas itu, orang Amerika toh masih memerlukan waktu tiga puluhan tahun lagi, termasuk harus melalui kegetiran perang, guna menyadari betapa tepatnya pemahaman Chiang Kai-shek tadi.

Tiadanya perhatian dari para ilmuwan Barat di luar Perancis dalam mempelajari Indochina/ Vietnam terbukti bahwa buku tentang Vietnam yang pertama kali dalam bahasa Inggris, barulah diterbitkan tahun 1958. Yaitu buku The Smaller

Dragon yang ditulis oleh Joseph Buttinger. Sebagai akibat ketidakpedulian, ignorance, dari orang Amerika terhadap, Vietnam, maka hal itu nantinya harus dibayar mahal sekali. Karena ketidakpedulian tadi menyebabkan orang Amerika cenderung untuk berpikir bahwa Vietnam hanyalah sebuah “negeri kecil”, sehingga sikap awal adalah menyepelekannya.

Padahal bila dibandingkan dengan Jerman yang merupakan musuh terberat AS dalam dua perang dunia, maka sesungguhnya Jerman pun adalah negeri yang kecil. Gabungan Vietnam Utara dan Selatan luasnya sekitar 127.000 mil persegi, hanya sedikit di bawah Jerman yang mencapai 137.000 mil persegi. Garis pantai Vietnam pun mencapai 1.400 mil, hampir sama dengan garis pantai Atlantik Amerika antara Miami dengan Boston. Jumlah penduduknya pun melebihi Inggris atau Perancis.

Persepsi AS lainnya yang keliru tentang Vietnam adalah menganggap seolah-olah Vietnam itu “negeri barn” yang masih gampang diotak-atik. Penjajahan oleh Perancis yang tertutup dan sikap tak peduli terhadap, Asia dan sejarahnya, membuat orang Amerika tidak memahami atau menyadari, bahwa Vietnam adalah salah satu negara yang sudah tua. Jejak sejarahnya yang terekam pun berasal dari tahun 111 sebelum Masehi, atau sekitar 50 tahun sebelum tentara Romawi mendarat di pesisir Inggris. Dalam sejarah awalnya, Vietnam memang lama dikuasai oleh China. Namun tahun 946 memperoleh kemerdekaannya dan menjadi negara berdaulat hingga datangnya kolonialis Perancis pada pertengahan abad ke-19, tepatnya mulai tahun 1884.

Karena lamanya Vietnam dalam kekuasaan orang lain, maka sejak dulu pada bangsa Vietnam terbentuk semacam tradisi kependekaran atau warrior tradition, yang memiliki sikap dan daya juang yang ulet, didasari sikap, nasionalisme yang kuat. Ketidaktahuan Amerika terhadap apa yang melatari Vietnam, baik sejarah, kondisi fisik tanahnya, maupun kultur bangsanya, terbukti berakibat fatal bagi AS seperti ditunjukkan dalam Perang Vietnam.

Bibit-bibit konflik

Vietnam yang mengenyam kemerdekaan dalam tempo yang lama, memang tak Input dari konflik domestik. Artinya acap terjadi persaingan dan perebutan dominasi oleh para tokohnya sendiri, sekalipun misalnya sejak tahun 1802 berdiri dinasti Nguyen yang cukup kokoh. Dalam kaftan dengan konflik internal itulah seorang tokoh pelaku dari kawasan selatan, memakai jasa tentara sewaan Perancis. Penggunaan orang asing dalam konflik internal inilah yang ternyata membukakan pintu bagi masuknya kepentingan Perancis di kawasan ini.

Ho Chi Minh (lingkaran) bersama tokoh komunis Rusia. Ho kemudian  menjadi tokoh besar komunis di Asia Tenggara dan kemudian menjadi kunci  bagi kemerdekaan komunis Vietnam

Ho Chi Minh (lingkaran) bersama tokoh komunis Rusia. Ho kemudian menjadi tokoh besar komunis di Asia Tenggara dan kemudian menjadi kunci bagi kemerdekaan komunis Vietnam

Dari sedikit akhirnya tahun 1884 Vietnam sepenuhnya berada dalam dominasi Perancis yang sedang bersaing dengan Inggris Berta kekuatan kolonial Eropa lainnya dalam menambah daerah jajahan. Karena An Perancis yang mulai bercokol di Vietnam, melebarkan kekuasaannya hingga Laos dan Kamboja juga. Sedangkan Vietnam sendiri dibaginya menjadi tiga wilayah administrasi, yaitu Cochin China di Vietnam bagian selatan, Annam di tengah, clan Tonkin di utara.

Meskipun Perancis dengan ketat memegang kendali kekuasaan di Indochina, namun bangsa Vietnam tetap bersikap menentang penjajahan asing. Terhadap wilayah Cochin China di selatan yang subur, Perancis memusatkan kepentingannya, balk dengan eksploitasi ekonomi maupun transformasi kultural. Ibukotanya Saigon pun sampai dikenal sebagai “Paris dari Timur”, Paris of the Orient. Sebagai akibatnya, maka di selatan tumbuh elite orang Vietnam sendiri. Kaum borjuis Vietnam yang mengenyam pendidikan Perancis ini kebanyakan berada di Saigon, dengan kekayaan mereka umumnya bersumber dari perniagaan dan selaku tuan tanah.

Lapisan masyarakat ini amat mempengaruhi gerakan nasionalisme Vietnam, yang pada awal abad ke-20 makin berkembang di kalangan bangsa Vietnam yang terdidik. Di satu pihak lapisan ini memiliki naluri nasionalisme yang kuat, bahkanantiasing, xenophobic. Namun di lain pihak mereka pun banyak yang dipengaruhi kultur barn hasil pendidikan modern, sehingga perjuangan mereka adalah reformasi tanpa kekerasan, non-violent reformism. Kalangan Francophile ini misalnya melakukan perjuangan mereka lewat Partai Konstitusionalis, yang menginginkan perubahan politik kolonial Perancis tanpa harus menjadi musuhnya orang Perancis. Sekalipun mereka menghendaki Vietnam yang lebih merdeka, namun mereka pun tetap bersedia menempatkan negara mereka dalam ikatan kuat dengan Uni Perancis.

Tetapi perjuangan kaum moderat tersebut ternyata tidak berhasil, karena penguasa kolonial Perancis tutup mata dan telinga. sehingga lambat faun gerakan ini pun melemah sendiri, dan sekitar tahun 1930-an partai moderat ini pun kehabisan daya. Gagalnya upaya reformasi oleh kaum nasionalis moderat ini menimbulkan reaksi dari lapisan elite Vietnam yang lebih keras, terutama di wilayah tengah clan utara, yaitu di Annam clan Tonkin. Di Hue, Hanoi, dan kota-kota lainnya mulai berkembang gerakan antikolonial di bawah tanah. Gerakan ini dipelopori kaum revolusioner, yang bertujuan segera mengusir penjajah Perancis dan meraih kemerdekaan nasional.

Dari beberapakelompoknasionalis-revolusioner tersebut, maka yang paling menonjol adalah Partai Nasionalis Vietnam atau Viet Nam Quoc Dan Dang (VNQDD), yang dibentuk dengan mencontoh model Partai Nasionalis di China yang didirikan Dr Sun Yat-sen. Partai ini melihat bahwa satu-satunya jalan untuk memperoleh kemerdekaan adalah lewat revolusi bersenjata. Karena itu mereka pun diam-diam berusaha menggalang orang Vietnam yang menjadi anggota tentara Perancis. Tahun 1930 mereka mencoba mencetuskan pemberontakan, namun upaya ini gagal dan VNQDD pun tamat sebagai kelompok nasionalis garis keras yang paling menonjol.

Tumbuhnya dua cara pendekatan, moderat dan revolusioner, nantinya tetap akan terlihat setelah PD II berakhir dengan terbentuknya Vietnam Utara dan Vietnam Selatan serta kecenderungan politik masing-masing. Perbeclaan inilah yang menumbuhkan bibit-bibit Perang Vietnam yang menjadi tragedi bagi bangsa Vietnam sendiri, maupun untuk AS yang berusaha ikut campur, bahkan melibatkan diri sepenuhnya dalam perangnya.

Ho Chi Minh muncul
Sejarah modern Vietnam tidaklah mungkin lepas dari ketokohan seorang pemimpin yang hidupnya sederhana namun penuh semangat dan kemampuan luar biasa bagi pemerdekaan Vietnam. Bahkan dia pula yang mempersatukan Vietnam kembali sebagai satu negara utuh. Sewaktu perjuangan kaum nasionalis Vietnam baik yang moderat maupun bergaris keras sama.sama mengalami kegagalan, maka muncul seorang anak mucla bernama Ho Chi Minh. Pemuda ini dilahirkan tahun 1890 dengan nama Nguyen Sinh Cung. Sejak mula dia telah tergerak hatinya untuk berjuang bagi kemerdekaan bangsanya.

Ho Chi Min saat berada di Perancis dalam rangka memperjuangkan  negara Vietnam merdeka. Ho disambut oleh Menlu Perancis Marius Mouted  (kanan)

Ho Chi Min saat berada di Perancis dalam rangka memperjuangkan negara Vietnam merdeka. Ho disambut oleh Menlu Perancis Marius Mouted (kanan)

Sewaktu berada di Paris pada saat PD I meletus pemuda ini berkenalan dengan ideologi Marxisme yang kala itu masih baru. Dia pun tertarik dan aktif dalam pergerakan kaum komunis, bahkan ikut mendirikan Partai Komunis Perancis. Selanjutnya dia ke Moskwa dan aktif dalam gerakan komunis internasional (Comintern). Tahun 1930 dia di Hong Kong mendirikan Partai Komunis Vietnam. Dalam semua kegiatannya, Ho Chi Minh selalu menekankan tujuan pemerdekaan Vietnam. Sekalipun dia seorang komunis, namun Ho menyatakan pertama-tama dirinya adalah seorang patriot dan nasionalis. Dan hat itu dia buktikan dalam perjuangan hingga akhir hayatnya.

Ketika PD II merambah Asia Pasifik dan Jepang menguasai Indochina namun tetap membolehkan pemerintahan kolonial Perancis menjadi administrator bonekanya, maka perjuangan Ho kian memperoleh dukungan rakyat. Bersama rekannya yang mantan guru sejarah, Vo Nguyen Giap, diam-diam Ho membangun tentara perjuangan yang dinamakan Viet Minh. Sewaktu
Jepang menyerah 15 Agustus 1945, maka Ho clan tentaranya dengan cepat masuk ke Hanoi. Pada 2 September dia memproklarnasikan kemerdekaan Vietnam. AS yang baru mengalahkan Jepang, menyambut baik proklamasi tersebut dengan mengutus sejumlah perwira untuk menghadiri upacara tersebut. Sejumlah pesawat Amerika juga melakukan terbang lintas menghormati proklamasi ini.

Namun hubungan manis itu ternyata tidak berjalan lama. Ho Chi Minh semula memang berharap AS membantunya melakukan konsoliclasi negerinya yang baru merdeka. Harapan Ho bukanlah tanpa dasar. Karena dia tabu bahwa Washington tidak begitu menyukai Perancis yang dianggap logo dalam PD II, dan pemimpinnya selama perang, Jenderal Charles de Gaulle, juga dinilai arogan. Tetapi karena kala itu orang Amerika masih tidak peduli dan tidak mengenal negeri yang disebut Vietnam, maka Washington pun melakukan kekeliruan fatal dalam politiknya. Kekeliruan yang tragic baik bagi bangsa Vietnam maupun nantinya untuk AS sendiri.

Karena nun jauh di Washington sang, para pejabat AS malah sibuk menyiapkan kembalinya bekas penguasa kolonial Perancis ke Indochina. Rupanya pemimpin baru Amerika, Presiden Harry Truman berbeda dengan mendiang Presiden Roosevelt yang kurang menyukai politik kolonial negara-negara Eropa. Truman yang tak memahami kawasan Asia Tenggara dan karena itu juga tidak tertarik, mengizinkan Perancis batik ke Indochina dengan alasan demi hubungan baik guna menghadapi keadaan baru pasta perang. Karena itu tak heran apabila AS juga tak keberatan sewaktu .Inggris clan Belanda ingin menguasai kembali bekas wilayah jajahannya.

Kekalahan Perancis di Dien Bien Phu membuat seluruh warga Perancis  di Vietnam harus angkat kaki. Suasana kalut pun terjadi ketika proses  eksodus mulai dilaksanakan

Kekalahan Perancis di Dien Bien Phu membuat seluruh warga Perancis di Vietnam harus angkat kaki. Suasana kalut pun terjadi ketika proses eksodus mulai dilaksanakan

Tentara Inggris yang didaratkan di Indochina untuk melucuti pasukan Jepang, juga cliboncengi pasukan Perancis. Bahkan Inggris membantu Perancis berkuasa lagi di berbagai wilayah Indochina. Suatu keadaan yang mirip terjadi di Indonesia kala itu. Posisi Ho yang belum kuat, membuatnya tak berdaya menahan tekanan Perancis. Dia terpaksa membolehkan pasukan Perancis masuk ke Vietnam bagian utara guna menggantikan tentara China nasionalis yang juga ditugaskan melucuti Jepang. Dari sinilah niat Perancis untuk menguasai kembali Vietnam dan wilayah Indochina lainnya semakin jelas kelihatan!

Perang Indochina 1946-1954
Melihat maksud Perancis tersebut, Ho Chi Minh yang posisinya belum kuat memilih cara perundingan untuk mercclakan ancaman terhadap kemerdekaan yang barn diproklamasikannya.

Kekalahan Perancis di Dien Bien Phu

Kekalahan Perancis di Dien Bien Phu

Namun jurang perbedaan mereka tak terjembatani dengan perundingan, sehingga September 1946 tercapailah ‘kesepakatan untuk tidak sepakat’. Dengan posisi ini, maka Ho menyimpulkan bahwa satu-satunya cara mempertahankan kemerdekaan clan kedaulatan Vietnam hanyalah lewat senjata. Situasi ini muncul tatkala dalam bulan November 1946 pecah insiden di kota pelabuhan Haiphong antara pasukan Perancis dengan Viet Minh.

Perancis memanfaatkan momentum ini untuk mengenyahkan Ho Chi Minh. Tentara Perancis segera menguasai ibukota Hanoi dan Ho bersama pasukannya mundur ke pedalaman. Pada 19 Desember Jenderal Vo Nguyen Giap mengumumkan perang perlawanan nasional yang melibatkan seluruh rakyat Vietnam. Untuk memperlemah pelawanan tersebut, Perancis melakukan politik divide et impera, termasuk membenuk pemerintahan boneka yang dipegang oleh Raja Bao Dai. Perancis juga meniupkan bahwa perang ini bukanlah sekadar peperangan kolonial, melainkan sudah merupakan bagian dari Perang Dingin melawan ekspansi komunisme. Sehingga AS pun mulai termakan dengan apa yang ditiuptiupkan Perancis itu.

Dalam perang kolonial ini, Perancis memiliki 100.000 pasukan terlatih dengan persenjataan lengkap, termasuk kekuatan udara dan laut, dipimpin oleh Jenderal Jean de Lattre de Tassigny. Sedangkan Viet Minh yang dibantu rakyat terdiri dari sekitar 150.000 orang dengan persenjataan terbatas, namun mulai memperoleh bantuan dari China. Mirip dengan perang kemerdekaan di Indonesia, maka para pejuang Vietnam lebih menguasai wilayah pedesaan atau pedalaman, Sedangkan tentara Perancis menguasai kotakota. Saling serang terjadi, namun tidak banyak mengubah keadaan.

Jatuhnya Dien Bien Phu
Memasuki tahun 1950-an, perang ini kian tidak populer clan di Perancis mulai timbul tuntutan agar tentaranya ditarik dari Indochina. Jenderal de Lattre de Tassigny yang dikenal cerdas dan ulet Serra diidolakan pasukannya, terkena kanker dan meninggal. Penggantinya tidak ada yang semampu dia lagi. Di bidang politik, Uni Soviet yang dari awal tidak mengindahkkan Vietnam dan perjuangannya, barn pada tahun 1950 mengakui eksistensi Vietnam. Sedangkan di pihak lain, Perancis melalui panglima barunya Jenderal Henri Navarre berhasil meyakinkan AS untuk rencana peningkatan militernya, termasuk pembangunan benteng di Dien Bien Phu.

Militery All-Wheel Drive

02.09 by Denier Othman 0 komentar

PELAHAP SEGALA MEDAN MULTI FUNGSI

Majalah COMMANDO, War Mechine Series

Majalah COMMANDO, War Mechine Series

Ada banyak ragam mesin perang darat yang bisa dikategorikan kendaraan dengan sistem penggerak di seluruh rodanya atau military all-wheel drive. Mulai dengan kendaraan berdimensi ringkas macam ATV (All-Terrain Vehicle), berukuran sedang, sampai berukuran raksasa seperti truk penarik (traktor) sekelas MAZ 537 buatan Rusia. Sementara disimak dari fungsinya, hadir dalam sosok yang berbedabeda. Mulai dari sekadar alas transportasi, elemen amfibi, elemen taktis, bahkan disulap menjadi sebuah kendaraan lapis baja penghancur tank (tank destroyer).

Dari sini bisa disimpulkan bahwa kendaraan berklasifikasi all-wheel drive merupakan produk dengan fleksibilitas tinggi buat memenuhi suatu kebutuhan. Mudah dan murah untuk diproduksi massal serta kemampuan melahap medan tak terbatas jadi daya tarik tersendiri bagi banyak produsen untuk melansirnya. Selain itu, pangsa pasar tak cuma terfokus di dunia militer tapi juga terbuka bagi konsumen komersial.

Biarpun para petinggi kerap memandangnya sebelah mata lantaran dinilai tak seprestisius program pengadaan sebuah MBT (Main Battle Tank), mesin perang dari golongan ini terns Baja disempurnakan. Hal ini jadi poin menarik untuk diungkapkan dalam COMMANDO edisi War Machine Series kali ini. Judul yang cukup umum yaitu Military All-Wheel Drive sengaja dipilih agar beberapa tipe kendaraan unik bisa ditampilkan.

Satuan Tank Kostrad

Satuan Tank Kostrad

Taruh contoh M422, kendaraan sekelas jip yang cuma dioperasikan Marinir AS. Selanjutnya masih ada Ford M151 MUTT yang cukup kondang di kalangan hobbies jip di tanah air, G5 sang nenek moyang G-Wagen dari Mercedes Benz, kendaraan tempur lapis baja M8 Greyhound dan V-100 Commando, sampai sang pengusung howitzer delapan roda (8X8) Dana eks Blok Timur.
Beberapa jenis dilengkapi dengan illustrasi cutaway maupun gambaran multidimensi. Beberapa tipe yang tergolong monumental macam Jeep atau VW Kubelwagen sengaja belum ditampilkan lantaran kami berencana untuk melahirkan edisi lanjutannya. Selamat menikmati sajian ketiga edisi special COMMANDO ini. Mudah dicerna serta penuh dengan foto-foto fantastic dan lusinan ilustrasi. Kami jamin Anda Puas.


Kudeta Paling Mengerikan ala Pakistan

02.06 by Denier Othman 0 komentar
DIGANTUNG - PM Zufikar Ali Bhutto menghisap cerutu saat sebelum  digulingkan oleh kudeta Jenderal Muhammad Zia ul-Haq. Akhir tragis  dialaminya ketika dihukum gantung oleh Zia ul-Haq tahun 1979. Dinasti  Bhutto kemudian diteruskan oleh anak tertua Bhutto yakni Benazir Bhutto

DIGANTUNG - PM Zufikar Ali Bhutto menghisap cerutu saat sebelum digulingkan oleh kudeta Jenderal Muhammad Zia ul-Haq. Akhir tragis dialaminya ketika dihukum gantung oleh Zia ul-Haq tahun 1979. Dinasti Bhutto kemudian diteruskan oleh anak tertua Bhutto yakni Benazir Bhutto

Pakistan boleh jadi merupakan negara yang memiliki jejak sejarah kudeta paling mengeri­kan di dunia. Bagaimana tidak? Tak lama setelah Jenderal Muhammad Zia ul-Haq berhasil mengudeta PM Zulfikar Ali Bhutto pada 1977, dua tahun kemudian mantan presiders ini pun digantung. Kudeta sendiri seolah telah menjadi tradisi di negeri ini. Tapi hukuman mati yang diberikan kepada Ali Bhutto pada 1979 tercatat sebagai akhir yang paling menyesakkan dunia.

Hukuman mati dijatuhkan karena Bhutto dianggap bertanggung-jawab dalam pembunuhan terhadap ayah dari seorang politisi bernama Ahmed Raza Kasuari. Zia ul-Haq bergerning meski masyarakat internasional amat mengecamnya. Secara terpisah, is mengatakan, kudeta dilakukan karena Bhutto telah menjerumuskan Paki­stan ke dalam krisis politik dan ekonomi yang tidak menentu.

Benazir Bhutto

Benazir Bhutto

Awalnya, Ali Bhutto begitu disukai rakyatnya. Di tangannya, Pakistan berhasil tumbuh menjadi negara industri. Lulusan pendidikan tinggi bidang politik dari perguruan bergengsi di AS dan Inggris ini juga dianggap mampu mengantar negeri ini ke arah Pakistan Baru. Rakyat Pakistan mulai menjauhi dirinya terutama setelah mengetahui bahwa Bhutto melakukan korupsi yang besar-besaran.

Saat mengudeta, yakni pada 5 Juli 1977, Zia ul-Haq sendiri belum genap setahun menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Paki­stan. Ia melakukannya dalam operasi bertajuk Fairplay, tidak menimbulkan korban, dan tergolong kudeta tak berdarah (bloodless coup). Kudeta terbilang feno­menal karena Ali Bhutto bukanlah orang sembarangan. Ia adalah pendiri Partai Rak­yat Pakistan, partai terbesar di Pakistan. Ali Bhutto juga pernah menjabat Menteri Luar Negeri di era Presiden Ayub Khan, serta menjabat Presiden Pakistan (1971­1973). Ia adalah politisi termuda di Paki­stan dan menjadi penasihat Presiden Ayub Khan dalam Perang India-Pakistan (1965).

Zia ul-Haq berkalung bungs tewas dalam kecelakaan pesawat

Zia ul-Haq berkalung bungs tewas dalam kecelakaan pesawat

Zia ul-Haq selanjutnya mengambil alih kendali pemerintahan dan memberlakukan hokum keadaan darurat martial law). Ia berjanji akan segera menyelenggarakan pemilu dan menyerahkan kepemimpinan kepada kelompok sipil. Namun, janji itu diingkarinya. Ia menunda pemilu dengan alasan masih diperlukan waktu lama untuk membersihkan Para “politisi busuk”. fadilah Zia ul-Haq Penguasa Administra­tor Martial Law.
Istri Ali Bhutto, Nasrat Bhutto sempat protes atas kudeta yang dilakukan Zia ul­Haq. Namun Pengadilan Tertinggi Paki­stan mengeluarkan semacam keputusan insidensial yang menyatakan tindakan Zia ul-Haq benar karena dilakukan demi memecahkan krisis politik yang pelik. Aturan tersebut disebut “Doktrin karena Kebutuhan” atau Doctrine of Necessity.

Tewas dalam kecelakaan

Dengan sistem pemerintahan semi­presidensial, Pakistan memiliki dua pemimpin. Perdana Menteri akan me­mimpin parlemen, sedang presiden akan memimpin negara dan menjadi Panglima AB. Nah, walau telah menggulingkan Perdana Menteri Ali Bhutto, Zia ul-Haq tidak Berta merta mengudeta Presiden Fazal Ilahi Chaudhry. Namun demikian, mungkin karena tak tahan, Chaundhry toh melepas jabatannya juga. Alhasil, pads 16 September 1978 Zia ul-Haq merangkap sekaligus jabatan sebagai Presiden Paki­stan. Dari situlah, ia kemudian menciptakan aturan-aturan barn yang intinya mem­berikan kewenangan bagi dirinya sebagai penguasa negeri. Kekuasaan rupanya amat menutup mats. Zia ul-Haq selanjutnya memerintah dengan keras. Ia pun dikenal sebagai pemimpin yang nyaris tanpa ampunan. Hal ini ia tunjukkan manakala mantan Presiden Ali Bhutto dijatuhi hukuman gantung oleh Pengadilan Tertinggi.

KUDETA BERULANG - Naiknya Benazir Bhutto sebagai PM Pakistan  nyatanya tidak menghentikan aksi kudeta. Benazir hanya bertahan dua  tahun dan digulingkan lagi melalui issue korupsi dan nepotisme. Benazir  lari ke pengasingan di Inggris. kedudukan Benazir diganti selama tiga  bulan oleh Ghulam Mustofa Jatoi. Jatoi kemudian diganti lagi oleh Mian  Muhammad Nawaz Sharif. tapi Nawaz Sharifpuny hanya bertahan tiga tahun  kerena Benazir berhasil kembali ke dudukannya. Lagi-lagi Benazir  digulingkan kedua kalinya dengan issue yang sama.

KUDETA BERULANG - Naiknya Benazir Bhutto sebagai PM Pakistan nyatanya tidak menghentikan aksi kudeta. Benazir hanya bertahan dua tahun dan digulingkan lagi melalui issue korupsi dan nepotisme. Benazir lari ke pengasingan di Inggris. kedudukan Benazir diganti selama tiga bulan oleh Ghulam Mustofa Jatoi. Jatoi kemudian diganti lagi oleh Mian Muhammad Nawaz Sharif. tapi Nawaz Sharifpuny hanya bertahan tiga tahun kerena Benazir berhasil kembali ke dudukannya. Lagi-lagi Benazir digulingkan kedua kalinya dengan issue yang sama.

Zia ul-Haq memerintah Pakistan dari tahun 1978-1988. Ia membubarkan perlemen dan menggantinya dengan Majlis­i-Shoora tahun 1980. Dewan penasihat presiden dengan anggota berjumlah 284 orang ini terdiri dari para intelektual, ulama, jurnalist, ekonom, profesor dan lainnya. Pembentukan Majlis-i-Shoora oleh Zia ul-Haq kala itu dinilai rakyat Pakistan sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Menjadi tidak biasa karena semua anggotanya adalah yang pro kepada Zia ul­Haq. Artinya, bahwa di dewan itu tidak akan pernah terjadi diskusi yang menen­tang semua gerak langkah Zia ul-Haq. Masih di tahun 1980, Zia ul-Haq mulai mendekati rakyat dengan janjinya dulu untuk menyelenggarakan Pemilu. Namun sebenarnya, langkah ini dijadikannya sebagai pengikat hati bahwa ia akan menepati janji. Yang sebenarnya terjadi, seperti disebut dalam portal story of pakistan, ia sedang mengamankan posisi untuk pemilihan lima tahun berikutnya. Zia ul-Haq mulai membangun image build­ing bahwa tindakannya dulu mengudeta Ali Bhutto adalah tindakan heroik untuk menyelamatkan negara. Selain itu !a juga terus menggembar-gemborkan platform menjadikan Pakistan sebagai negara Islam.

Ghulam Mustafa

Ghulam Mustafa

Tahun 1984 referendum dilaksanakan di Pakistan. Intinya adalah, apakah rakyat masih akan memberikan kepercayaan kepada Presiden Zia ul-Haq untuk me­neruskan kepemimpinan atau tidak. Ternyata, sesuai dengan harapannya, 95 persen pemilih di referendum masih menginginkan dirinya berkuasa. Muham­mad Zia ul-Haq pun melenggang kangkung ke tampuk kekekuasaan untuk mass kedua kali. Tapi, spa yang menjadi rencana manusia, rupanya tidak selamanya sama dengan kenyataan. Pads tanggal 17 Agustus 1988, Presiden Muhammad Zia ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat C-130 Hercules yang dinaikinya. Ia tewas bersama para pejabat, politisi, dan petinggi dari kalangan militer yang mendukungnya. Turut tewas dalam kecelakaan dekat Bhawalpur itu adalah Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan. Kecelakaan terjadi ketika pesawat Hercules yang membawa Zia ul-Haq dan rombongan jatuh sesaat setelah mengudara.

Kembalinya dinasti Bhutto
Telah disebut di atas, semasa pemerintahan Presiden Zia ul-Haq berkuasa, tidak ads partai yang bisa hidup di Pakistan. Ini karena tindakan represif Zia ul-Haq yang melarang aktivitas partai maupun media yang memojokannya~. Begitu pula dengan yang dialami oleh Partai Rakyat Pakista (PPP) yang didirikan mantan Presiden Ali Bhutto. PPP ibarat mati suri. Benazir Bhutto, putri tertua Ali Bhutto, juga tak leluasa meneruskan kehidupan PPP di Pakistan. Meski demikian, ia terus memompa semangat partai dari luar Paki­stan usai dalam pengasingan di Inggris selulus kuliah Ilmu politik. Begitu Zia ul-Haq tewas, maka hidup kembalilah partai-partai politik di Paki­stan dari tidurnya selama 10 tahun. Benazir Bhutto datang sebagai cendekiawan muds, perempuan, berotak cemerlang, dan

Jenderal Pervez Musharraf bersama Presiden AS

Jenderal Pervez Musharraf bersama Presiden AS

ngeluarkannya dari penjara asal ia meninggalkan gelanggang politik, sekaligus meninggalkan Pakistan. Usai turun dari jabatan, Benazir Bhutto dan Zardari dikabarkan terbang ke Dubai dan menetap di sana bersama ibunya yang mulai sakit-sakitan.

Kudeta Musharraf
Di Pakistan, naik turun di singgasana pemerintahan seperti sudah menjadi hal yang lumrah dan kerap terjadi. Tidak terkecuali orang yang telah menduduki jabatan perdana menteri, kemudian terjungkal, lalu naik lagi ke tampuk pe­merintahan, lalu terjungkal lagi. Dalam uraian di atas sudah dijelaskan kiprah Benazir Bhutto yang naik dua kali ke pemerintahan Berta terjungkal dua kali pula. Begitu pula yang terjadi pada mantan PM Nawaz Sharif. Ia terpilih kembali menjadi PM tahun 1997, namun harus terjungkal akibat kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Pervez Musharraf dua tahun berikutnya. Pemerintahan Nawaz Sharif kesohor pada tahun 1998 ketika Pakistan me­lakukan uji senjata nuklir sebagai respon uji coba senjata serupa yang dilakukan negara seterunya, India. Namun, ke­populeran Sharif tidak bertahan lama dan tamat ketika ia dikudeta oleh kelompok militer pimpinan mantan Kepala Staf AD Jenderal Pervez Musharraf.

Awalnya, Sharif begitu memercayai kelompok militer untuk mengamankan pemerintahan dari rongrongan lawan­lawan politiknya. Presiden Farooq Leghari dan Ketua Mahkamah Agung Sajjad Ali Shah dipaksa mundur. Menyikapi perten­tangan sipil (pendukung Presiden Farooq) yang makin pelik dengan kelompok militer, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Jengahir Karamat mengusulkan kepada Sharif agar dibentuk Dewan Keamanan Nasional sebagai forum interaksi sipil­militer. Namun, alih-alih menyetujui, Sharif malah memecat Karamat. Sebagai gantinya, diangkatlah Jenderal Pervez Musharraf. Akan tetapi, perhitungan Sharif kali ini meleset. Naiknya Musharraf mepjadi KSAD malah ibarat senjata makan tuan. Persoalan makin meruncing dan Sharif makin merasa tidak nyaman. Alhasil, Musharraf pun dipecatnya. Pemecatan oleh Sharif ditentang para jenderal Angkatan Darat. Seolah mendapat angin, Musharraf pun sekalian meneguhkan niat untuk mengudeta pemerintahan Nawaz Sharif.

Nawaz Sharif sempat punya “kesempatan emas” untuk menghabisi Musharraf dengan cara-cara yang tak lazim. Kala itu pesawat yang ditumpangi Musharraf dilarang mendarat di Bandara Karachi. Diberitakan, Musharraf hendak kembali ke Pakistan setelah berdiam di luar negeri. pesawat berputar-putar di atas Karachi untuk mendapatkan izin mendarat. Namun, Sharif tetap memerintahkan penolakan pendaratan.

pada saat itulah jenderal-jenderal pendukung Musharraf segera menyingkirkan kekuasaan Sharif dan pesawat Musharraf berhasil mendarat ketika bahan bakarnya terisa tinggal beberapa menit lagi. Musharraf segera menguasai bandara. Dan sesaat setelah itu ia telah diangkat menjadi penguasa secara de facto di Pakistan. Kudeta tidak berdarah itu dilakukan para pendukung Musharraf pada 12 Oktober 1999.
Sharif dikenai tahanan rumah dan akhirnya diasingkan ke luar negeri. Sementara presiders berkuasa saat itu, Muhammad Rafiq Tarar, akhirnya dipaksa mengundurkan diri pada 20 juni 2001. Sejak saat itu pula Pervez Musharraf merangkap jabatan sebagai Presiden Pakistan.

Untuk meligitimasi kekuasaannya, Mahkamah Agung merekomendasikan agar Musharraf melakukan pemilu selambat-lambatnya tahun 2002. Musharraf segera membentuk partai baru yakni PML-Q. Dan dengan segala carapartai ini berhasil memperoleh kursi terbanyak. pemerintahan Pervez Musharraf pun dilegitimasi hingga berakhir pada Oktober 2007.
Saat ini Musharraf menjadi orang nomor satu di Pakistan dengan kekuasaan yang luar biasa. Tetapi, lagi-lagi, sanggupkah ia bertahan dan berhasil mengamankan posisinya? Tak pernah ada kata pasti di negara bernama Pakistan. Selama kudeta dan alih kekuasaan dengan cara-cara non-demokrasi dimungkinkan, pergantian kepemimpinan akan terns berlangsung pada waktu-waktu yang tak pernah bisa diduga.

UAV (Unmanned Aerial Vehicle)

02.05 by Denier Othman 0 komentar

Pemburu Sakti Tak Berawak

Angkasa Edisi Koleksi No. LVIII 2009

Angkasa Edisi Koleksi No. LVIII 2009

“Predator telah jadi ancaman yang bisa menyerang dadakan dari arah tak terduga. Musuh bisa saja lari, tetapi tak akan bisa bersembunyi darinya.” (Daniel Muvena, pakar terorisme, Pusat Studi Kontra-Intelijen dan Keamanan, AS, mengutip Associated Press, 5/11/02)

Kata-kata Daniel Muvena mungkin hanya sekadar psy-war. Untuk menekan dan mengancam para teroris, yang kini menjadi musuh utama AS. Agar tak mengusik lagi kesabaran Sang Digdaya. Tapi faktanya, UAV masa kini memang telah berkembang jadi robot terminal super mengerikan. Ia bisa tiba-tiba menyeruak dari balik awan lalu memuntahkan peluru yang mematikan. Apalagi karena masa elangnya sanggup mengenali wajah manusia dari ketinggian delapan kilometer!

Unmanned Aerial Vehicle (Pemburu Sakti Tak Berawak)

Unmanned Aerial Vehicle (Pemburu Sakti Tak Berawak)

Padahal, semula, Predator hanyalah pengintai biasa, seperti UAV lainnya. Terbang tinggi memotret obyek-obyek strategic lalu menyetornya ke stasiun Bumi. Ini artinya, sebuah teknologi revolusioner kembali dicuatkan menuju era peperangan model baru. Kini, Predator hanya mengusung rudal penjebol tank Hellfire (Api Neraka). Apa jadinya, jika kelak AS benar-benar akan menggeser 80% pesawat tempurnya dengan pesawat tak berawak jenis ini?

Lewat Edisi Koleksi “Unmanned Aerial Vehicle: Pemburu Sakti Tak Berawak” ini, secara. khusus Anda akan kami ajak mengikuti jejak-jejak perancangan UAV. Setelah itu, fokus akan dialihkan ke temuan-temuan baru apa saja yang memungkinkan pesawat ini kian jeli dan kian letal. Namun demikian, jangan lah terlalu khawatir. Karena, walau bagaimana, sang robot masih tetap bisa dikirim untuk misi-misi damai. Simak habis edisi kah ini. Maka, Anda akan mengenal seluruh sisi dari pesawat-pesawat tak berawak ini

10 Teror Terbesar

02.02 by Denier Othman 0 komentar
Angkasa Edisi Koleksi No.60/Agustus 2009

Angkasa Edisi Koleksi No.60/Agustus 2009

Serbuan Densus 88 ke rumah M Djahri di Dusun Beji, Temanggung, dinilai berlebihan. Berbagai kalangan mengeritik mereka terlalu umbar peluru untuk seorang teroris sekelas Ibrahim. Kritik ini pun sebenarnya terlalu berlebihan karena memburu teroris tidak lah muclah. Dings intelijen sekaliber CIA bahkan telah berkali-kali salah tatkala ingin membungkam Osama bin Laden. Tak lama setelah serangan bom ke Kbdubes AS di Nairobi don Darusalam (1998), mereka meluncurkan 70 rucl[al Tomahawk ke Khost, Afghanistan dan 13 rudal ke Sudan. Rudal jutaan dollar itu menewaskan 20 warga sipil. Osama lolos!

Perang Eropa Jilid II

02.02 by Denier Othman 0 komentar
Perang Eropa Jilid II, Pengarang: P.K. Ojong, Editor: R.B.  Sugiantoro

Perang Eropa Jilid II, Pengarang: P.K. Ojong, Editor: R.B. Sugiantoro

  • Tepat pukul 10.45 pagi. Hatinya berdebar-debar, tetapi tidak ada sesuatu yang terjadi. Mungkinkah ada sesuatu yang kurang beres? Lewat satu menit … dua…. Tiba-tiba terlihat cahaya berkilau, suatu ledakan hebat terlihat dan terdengar di permukaan air…. Dengan demikian, musnahlah persediaan air berat Jerman yang paling besar dan mesin-mesin yang tak ternilai harganya. (Bab tentang Jerman Hampir Berhasil Membuat Born Atom)
  • Sebaliknya kaum partisan pun harus mengakui keberanian tentara Jerman. Kalau mereka menyerang posisi partisan, “mereka maju dengan tenang, seolah-olah sedang mengadakan parade”. Di pihak lain Jerman juga kagum pada kepandaian Tito. Kepala SS Jerman harus mengakui kelicinan Tito. Setiap kali dikepung, setiap kali pula Tito berhasil lolos, demikian Himmler. (Bab tentang Perlawanan Partisan Yugoslavia)
  • Dari pernyataan ini, nyatalah betapa kuat alasan Liddell Hart untuk menamakan doktrin unconditional surrender sebagai blunder terbesar Sekutu dalam peperangan ini. Dari segala sudut, doktrin itu malah menyulitkan kedudukan Sekutu dan menguntungkan Hitler. (Bab tentang Tuntutan Roosevelt Mengenai Jerman Hares Menyerah Tanpa Syarat)
  • Gibson memanggil pilot Shannon untuk menyerang. Tetapi segera ia mendengar suara tajam di alai komunikasinya, suara Martin yang berteriak bahwa dam telah lenyap. la melihat Dam Mochne pecah berantakan dan runtuh. Air sebannyak 134 juta ton sekarang membanjir hebat ke lembah Mochne. (Bab tentang Skadron 617 RAF Menyerang Bendungan Jerman)
  • Mendengar itu Mussolini pun menjadi pucat, berdirinya sempoyongan, seolah-olah ia menerima pukulan dahsyat di dadanya. “Kalau begitu tamatlah riwayat saya,” kata Mussolini dengan suara lemah. (Bab tentang Dijatuhkan dan Ditangkapnya Diktator Fasis Italia oleh Raja Victor Emmanuel)
FIGHTING TECHNIOUES OF A PANZERGRENADIER

FIGHTING TECHNIOUES OF A PANZERGRENADIER

  • Kapal-kapal pendarat karam, penumpangnya mati secara mengenaskan. Jeritan dari yang luka-luka hilang lenyap ditelan laut yang hitam. Mereka yang selamat, setibanya di pantai langsung dihujani peluru senapan mesin dan mortir…. (Bab tentang Pendaratan Sekutu dan Pertempuran di Pantai Salerno, Italia)

Perang Eropa Jilid I

02.00 by Denier Othman 0 komentar
Perang Eropa Jilid I, Penulis: P.K. Ojong, Editor: R.B. Suantoro,  Pengantar: C.P.F. Luhulima, Ninok Leksono. Penerbit: Buku Kompas,  Jakarta, Juli 2003

Perang Eropa Jilid I, Penulis: P.K. Ojong, Editor: R.B. Suantoro, Pengantar: C.P.F. Luhulima, Ninok Leksono. Peberbit: Buku Kompas, Jakarta, Juli 2003

Ketika telah cukup umur, Hitler harus masuk milisi atau wajib militer. Tetapi dia tidak melaporkan diri. la malah ke luar negeri, ke kota Munchen di Jerman. Dia dikejar oleh polisi Austria sebagai desertir … (Bab tentang Hitler pada Masa Muda)

“Semua tabung torpedo kini telah kosong. Saya putuskan untuk mengundurkan diri, antara lain karena dugaan seorang pengendara mobil telah mernergold kami. Mobilnya berhenti di depan kami, kemudian memutar dan lari sekencang-kencangriya ke arah Scapa…- (Gunther Prien, komandan U-47 setelah berhasil menenggelamkan kapal tempur Inggris HMS Royal Oak di pangkalan Scapa Flow)

“Tak pernah dalam sejarah konflik kemanusiaan, sedemikian banyak orang yang berutang atau menggantungkan diri kepada begitu sedikit orang…’ (PM Churchill tatkala memuji para pilot RAF yang akhirnya berhasil mengalahkan Luftwaffe dalam Battle of Britain)

Eropa 1_0001

“Saya melihat pesawat terbang meledak, lalu tampak pasukan yang diangkutnya bertebaran di udara seperti kacang berantakan dari kantung kertas yang robek…” (Bab tentang Perebutan P. Kreta dari Udara oleh Jerman)

Akan tetapi tampak jelas bahwa sikap pasukan Rusia berbeda sekali apabila dibandingkan dengan lawan Jerman di Polandia atau Eropa Barat. “Sekalipun terkurung, tentara Rusia terus bertahan dan bertempur…” demikian seorang jenderal Jerman (Bab tentang Operasi Barbarossa)

Ketika Rommel melintasi perbatasan Mesir pada tanggal 24 Juni 1942, maka dia tinggal mempunyai 12 atau 13 tank saja. Persediaan bahan bakar dan mesiu juga sangat mengkhawatirkan. Meskipun demikian, Inggris tak mampu juga menghancurkan tentara Rommel yang telah menipis itu … (Bab tentang Montgomery Menang di El Alamein)

Perang Eropa Jilid III

01.59 by Denier Othman 0 komentar
Perang Eropa Jilid III, Pengarang: P.K. Ojong, Editor: R.B.  Sugiantoro. Penerbit: Buku Kompas, Juli 2005

Perang Eropa Jilid III, Pengarang: P.K. Ojong, Editor: R.B. Sugiantoro. Penerbit: Buku Kompas, Juli 2005

Di Pointe du Hoc, suatu bukit karang setinggi 100 kaki terdapat sarang meriam kaliber 155 mm, enam bush banyaknya. Dengan meriam ini Jerman clapat menyapu seluruh pantai Omaha. Tugas untuk menyingkirkannya diberikan kepada sepasukan Ranger pimpinan Letkol James E. Rudder…. (Bab tentang Pendaratan Sekutu di Normandin)

Pada saat itulah born meledak. Terdengar dentuman kerns hingga tiga. kali. Akibatnya sangat dahsyat. Meja yang berat itu hancur clan asap tebal mengepul keluar …. Sambil berlari-lari Marsekal Keitel berteriak, “Di mana Fuhrer? Di mana Fuhrer?” Hitler sendiri untuk kesekian kalinya lolos dari maut. (Bab tentang Percobaan Pembunuhan terhadap Hitler oleh Kolonel Graf von Stauffenberg, 20 Juli 1944)

Pasukan payung Inggris bertahan terns. Dalam pertempuran jarak dekat, bayonet pun digunakan. Segala days dikerahkan untuk melawan pasukan Jerman, termasuk terhadap tank meski hanya dengan grant tangan. Pasukan payung makin terjepit, tetapi Jembatan Arnhem masih tetap di tangan mereka…. (Bab tentang Kegagalan Sekutu Merebut Jembatan Arnhem, September 1944)

Eropa Jilid III_0002

Bill buru-buru memberikan senapan otomatisnya kepada Valerio. Kali ini tidak ada kemacetan, lima butir peluru memasuki tubuh Mussolini. Kepalanya terkulai di dadanya, lututnya bengkok dan is rubuh ke tanah…. (Bab tentang Esekusi terhadap Diktaktor Italia, 28 April 1945)

Terdengar bunyi tembakan – satu kali saja. Beberapa saat kemudian mereka yang menunggu di luar masuk ke dalam kamar dan mendapati Hitler terduduk di atas dipan tempat tidur yang telah penuh dengan darahnya. Eva Braun jugs di dipan itu, telah mati. (Bab tentang Saat-saat terakhir Adolf Hitler yang Bunuh Did, 30 April 1945)

Perang Pasifik

01.56 by Denier Othman 0 komentar
Perang Pasifik, OlehL P.K . Ojong, Sekapur Sirih: Onghokham,  Editor: R.B. Sugiantoro. Diterbitkan oleh Kompas, Agustus 2005

Perang Pasifik, OlehL P.K . Ojong, Sekapur Sirih: Onghokham, Editor: R.B. Sugiantoro. Diterbitkan oleh Kompas, Agustus 2005

Mendadak ketenangan di pagi hari Minggu itu dirobek oleh ledakan­ledakan bom, torpedo, senapan mesin, dan deru lebih dari 300 pesawat yang. terbang menyambar-nyambar. Teriakan kematian, lidah-lidah api yang menjulang, asap hitam bergumpal-gumpal disertai derak-derak kehancuran melanda kawasan Pearl Harbor, pangkalan utama Angkatan Laut AS di Kejadian 8 Desember 1941 yang oleh orang Amerika acap disebut hari yang memalukan atau the day of infamy ini merupakan aw peperangan hebat di kawasan Asia Pasifik, yang total akan berlan selama 1.351 hari dengan jutaan nyawa melayang

Perang Dunia II yang sebelumnya telah berlangsung di Eropa, kini bertambah luas dengan api yang membakar Asia Pasifik. Melalui buku ini, pembaca akan mengetahui bagaimana Jepang pads bulan-bulan pertama peperangan ini berhasil menggulung Sekutu, dan menguasai wilayah yang luas dan kaya, termasuk minyak Indonesia. Dengan gaya tulisan memikat, P.K. Ojong membawa kits ke rincian jalannya peperangan Pasifik ini dari satu tahap ke tahapan lainnya. Bagaimana titik batik kemenangan Amerika mulai terasa dalam pertempuran taut di Midway maupun dalam pertumpahan darah hebat dalam perebutan pulau-pulau di Tarawa, Saipan, Iwo Jima dan lain-lainnya.

Bagaimana persaingan antara pare jenderal dengan Laksamana Amerika untuk adu cepat mencapai Tokyo sebagai pemenang, dapat diikuti dalam buku ini. Secara menarik disajikan pula berbagai kisah dramatis, seperti pencegatan pesawat Laksamana Yamamoto, pendaratan mats-mats Sekutu di Aceh, muslihat Aung San di Burma, kisah pahlawan wanita di Filipina, dan lain-lainnya.
Buku ini sarat dengan sejarah peperangan itu sendiri maupun kisah-kisah manusia yang terlibat di dalamnya!

Tentara Sukarela

01.42 by Denier Othman 0 komentar

Citizen Soldiers

Tentara Amerika Serikat dari Pantai Normandia ke Bulge sampai menyerahnya Jerman, 7 Juni 1944 – 7 Mei 1945

Tentara Sukarela (Citizen Soldiers) Karangan: Stephen E. Ambrose,  Penulis buku D-Day dan Undaunted Courage

Tentara Sukarela (Citizen Soldiers) Karangan: Stephen E. Ambrose, Penulis buku D-Day dan Undaunted Courage

Satu tanda mata dari abad ke-20 yang paling dahsyat dan tak terlukiskan kengeriannya adalah Perang Dunia II. Adegan-adegan seperti di Neraka Dante seolah turun ke bumi. Betapa Amerika dipaksa Hitler untuk mengerahkan pemuda-pemuda terbaiknya sampai jutaan orang, bertarung melawan pemuda-pemuda terbaik Jerman, dengan jumlah korban di kedua belah pihak yang begitu “menakutkan”.

Meskipun buku ini mencakup pula informasi tentang strategi para Jenderal Sekutu, terutama sekali hubungan yang kadang memburuk antara Eisenhower dan Montgomery (Jenderal Inggris) dan persaingan Bradley – Patton – Hodges ‑ Montgomery — yang cukup mengasyikkan bagi pembaca untuk mengikuti gambaran besarnya— namun buku ini bukanlah tentang para jenderal, melainkan tentang sepak terjang tentara sukarela yang terdiri dari anak-anak muda Amerika (Citizen Soldiers), yang terkenal dengan sebutan “GI” (prajurit tantama, kopral, sersan, letnan hingga kapten) di ETO (European Theater of Operation = Medan Perang Eropa) dalam Perang Dunia II, yang dimulai pada D-Day, 6 Juni 1944, dan berakhir dengan menyerahnya Jerman sebelas bulan kemudian: siapa mereka, bagaimana mereka bertempur, kenapa mereka bertempur, apa yang mereka derita, dan bagaimana mereka meraih kemenangan.

“Tugas kita ialah menghancurkan mesin perang Jerman, mengikis kesewenang-wenangan NAZI terhadap bangsa‑bangsa Eropa yang secara buas ditaklukkannya, Berta keamanan diri kita dalam sebuah dunia yang bebas…
Keberhasilan pendudukan kita atas Jerman hanya dapat dinilai lima puluh tahun lagi. Jika Jerman pada saat nanti dapat menjadi sebuah negeri dengan sistem demokrasi yang stabil dan makmur, maka itu artinya kita sudah berhasil.”

Jenderal Besar Dwight D. Eisenhower
Panglima Tertinggi Sekutu di European Theater of Operation (ETO)
Perintah Harian 6 Juni 1944 dan Rapat Staf Juni 1945yang terlibat di dalamnya!